Penunggu Pintu Depan (1/3)

Pemicu Mimpi-Mimpiku

Muhammad Fawwaz Nuruddin
2 min readAug 12, 2020

“Raaaaaa, Tehnya udah siap nih, anterin dong ke mbak Rina.” “Ohh iya mah Rara kedepan sekarang…” Dalam sekejap aku menuju ke dapur dan membawa nampan berisi 3 Teh untuk Sepupuku.

“Waduh kok jadi repot sih, makasih banget loh Ra.” “Ahh gapapa Tante, lagipula nggak enak juga nanti Aku sama Bunda nggak nyuguhin minuman.” “Ohh ya sudah, terimakasih banyak ya.” kata beliau .

Keluarga Mbak Rina memang sudah menjadi anggota keluarga besar yang paling dekat dengan keluargaku. Kebiasaan mereka berkunjung sudah melebihi ajang formalitas, bahkan sampai kita mengganggap mereka sebagai penghuni rumah kami sendiri. Kali ini beliau berkesempatan berbincang dengan Aku dan Bunda mengenai “kabar supranatural”, yang ia dapat dari anaknya, Dik Lisa.

“Ehh jeng, tahu ngga sih si Lisa ternyata punya Arwah Penjaga lohh.” Hal tersebut tidak mengejutkan sih, ku bergumam, memang banyak banget orang Indonesia yang percaya dengan sosok penjaga arwah. Tantenya pun mulai bercerita.

Hal tersebut diketahui oleh Sepupuku sambi dia berbicara dengan teman dia yang kebetulan memiliki “Keahlian Khusus” untuk bisa berkomunikasi dengan penghuni alam lain. Dia merasa sangat kepo dengan perihal masalah penjaga ini. Dia pun bertanya ke temannya “Ehh, gua ada penjaganya nggak sih?” Temannya terdiam, lalu bilang “Ada, tapi dia baik kok… Udah ngga usah terlalu dipikirin.”

Sepupuku terdiam, tapi dibenak dia masih tersimpan perkataan itu. Hari demi hari dia terjebak dengan pikiran itu dia bilang. Bahwa dia nggak bisa mengusik pikiran bahwa dia sedang diawasi oleh makhluk yang ia sendiri tidak bisa lihat, sentuh, ataupun berbicara. Hanya berbekal informasi yang temannya beri tahu, baru dia menyadarinya. Hingga pada suatu hari, dia merasakan kehadirannya melalui situasi yang bisa dibilang cliche. Melalui alam mimpi.

Satu malam, dia bermimpi sedang berada di sebuah Rumah Kuno. Sinar senja matahari menyinari rumah tersebut. Sekejap, Ia melihat seorang Nenek mendatanginya dari teras rumah tersebut, “Ehh, ayok sini, mau ngeteh bareng Nenek tidak?” Dia mengiyakan tawaran Nenek tersebut. Setelah ditawari teh, dia melihat dia terduduk bersama sang Nenek, dan disebelah kanan ada kakek-kakek pula yang menikmati teh. Suasana tentram di pelataran teras bernuansa senja tersebut, dengan angin yang bernyanyi menepis daun daun kuning.

Tanpa perlu berkata-kata, ia merasa bahwa sang Nenek merupakan sang arwah penjaga. Aura yang dipancarkannya menyerupai pelindung yang peduli dan empatis. Dengan sekejap Nenek itu pun melihat ke Lisa dengan lembut, dan berkata; “Udah gapapa, nggak usah terlalu dipikirin sa…” Seketika Lisa pun terbangun. Kaget dan takut bercampur aduk dalam diri, sembari keringat mengucuri rambutnya. Setelah kejadian tersebut, Ia bertanya ke Ibunya, dan menceritakan tentang dan seketika mereka setuju bahwa Lisa memang memiliki sebuah penjaga supernatural.

Aku mulai berpikir… mungkin aku juga punya Arwah Penjaga?

FIN (1/3)

--

--

Muhammad Fawwaz Nuruddin

Mahasiswa Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Komunikasi, International Program (KKI)